Pandawa Umat : Saatnya Rekonsiliasi Nasional Antar Komponen Bangsa

  • Whatsapp

Jakarta, 86News.co – Pandawa Umat memberikan beberapa catatan terkait Kepulangan HRS ke tanah air dan beragam pro dan kontrak tentang isue isue pasca kepulangan HRS. Juru Bicara Pandawa Umat Research Samtidar Tomagola menyampaikan bahwa sejatinya kepulangan HRS ke Indonesia menjadi akhir dari perseteruan, konflik atau ketegangan hubungan negara dengan agama atau negara dengan para ulama. Saatnya kita mulai berfikir dan duduk bersama untuk membangun rekonsiliasi nasional antar seluruh komponel bangsa. Ya ulamanya, birokratnya, tehnokratnya, politisi, budayawan dan smua manusia.

Syam yang juga selaku Sekretaris Eksekutif Pandawa Umat menambahkan bahwa beberapa informasi baik melalui media online dan beberapa tayangan Televisi Pak Muldoko Menyambut Baik Kepulangan Habib, juga pak Mahfud MD, maka sejatinya kita tidak perlu menambah isue isue negatif lainnya seputar keberadaan kembalinya Habib di Indonesia.

Habib dengan pengikutnya adalah kekuatan bangsa, pemerintah dengan para pengagumnya juga merupakan kekuatan bangsa, ormas ormas agama dan lainnya semua adalah kekuatan bagi bangsa. Jika kita mau sadar dan menurunkan ego sedikit untuk saling menerima, maka betapa luar biasanya kekuatan bangsa ini.

“Semua mesti sadar bahwa ketegangan, perbedaan cara pandang, apalagi pertengkaran tidak produktif bagi kemajuan suatu bangsa. Energi kita habis membahas Habib, Tabib, lonte, ancam mengancam dan lain lain yg sangat tdk mendidik bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara,” ungkap Syam Tomagola

Syam bahkan mengajak seluruh komponen Bangsa untuk bersatu. “Ayolah kita sudahi. Mari merenung dan kita ikhtiar kebaikan bersama sama dan pasrahkan pada Allah sang penentu kebaikan. Moga bangsa ini kembali berjaya kuat dan maju melalui Rekonsiliasi Nasional Bangsa.

Pandawa Umat hanya bisa mengajak dan mengingatkan kita semuanya untuk jernih melihat keadaan dan objektif untuk kelangsungan Bangsa. Bahwa memang pada tataran subjektif ada batas batas cinta yang tidak bisa dilewati, karena ada citarasa, mahabbah, iman dan lain lain yang dominan disitu. Tapi ingatlah bahwa kita semua juga punya rasa keinginan dan cinta yang sama yaitu berharap Majunya Bangsa dan Negara Indonesia sesuai cita cita berbangsa dan bernegara. Tutup Samtidar.

(Red/AW)

ARTIKEL YANG DISARANKAN :

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.