Ciamis, 86news.co – Musim kemarau yang ekstrem belakangan ini telah menimbulkan berbagai masalah serius di Kabupaten Ciamis, hal itu tentu mengundang keprihatinan semua pihak termasuk Bupati Ciamis Herdiat Sunarya.
Keprihatinan tersebut Bupati sampaikan saat memberikan pembinaan kepada ratusan aparatur Kecamatan dan Desa bertempat di Gedung NU Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Selasa (26/09/2023).
Bupati melanjutkan saat ini, sebanyak 9 Kecamatan di Kabupaten Ciamis mengalami krisis air bersih yang cukup parah. Beberapa masyarakat bahkan harus bergantung pada suplai air untuk keperluan minum sehari-hari.
Bupati Herdiat Sunarya menyampaikan beberapa langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah ini.
Pertama, masyarakat diharapkan pandai dalam menghemat air. Kebijakan penghematan air menjadi kunci utama dalam menghadapi musim kemarau yang mengancam. Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk lebih waspada terhadap potensi kebakaran, baik di rumah, lahan, maupun kebun.
“Kebakaran telah menjadi ancaman serius, dengan beberapa daerah, termasuk Kabupaten Ciamis, mengalami kebakaran lahan hutan yang cukup luas. Masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan berhati-hati agar tidak terjadi kebakaran yang dapat membahayakan nyawa dan harta benda,”ucapnya.
Bupati Herdiat Sunarya juga meminta kepada para Camat dan Kepala Desa beserta jajarannya untuk mensosialisasikan informasi ini kepada masyarakat.
“Kesadaran kolektif sangat diperlukan dalam mengatasi krisis kekeringan dan potensi kebakaran,”Jelasnya.
Lebih lanjut, Bupati mengungkapkan bahwa jika hujan belum turun hingga akhir bulan September, masyarakat akan diajak untuk berdoa bersama melalui salat Istisqo, memohon kepada Allah SWT sehinnga menurunkan rahmatnya berupa air hujan yang sangat dibutuhkan.
“Saya berharap, akhir bulan ini akan membawa berkah berupa hujan sehingga sawah-sawah dapat kembali diolah seperti biasanya,”ujar Bupati Herdiat Sunarya.
Namun, untuk mengatasi kekeringan saat ini, Bupati menyarankan agar lahan-lahan yang tidak bisa ditanami padi digunakan untuk menanam tumbuhan lain atau palawija. Ini adalah upaya untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan yang tersedia di tengah tantangan kekeringan yang ada.
“Dalam situasi yang menuntut kerjasama dan kesadaran bersama, masyarakat Ciamis diharapkan dapat mengambil langkah-langkah preventif guna menghadapi musim kemarau yang berat dan menjaga keberlanjutan sumber daya air di daerah mereka,”Pungkasnya (HR)