Pangandaran, 86News.co – Beredarnya isu Megathrust, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pangandaran lakukan upaya ke setiap sekolah-sekolah untuk melakukan edukasi.
Edukasi yang diberikan yakni tentang pemahaman mitigasi kebencanaan.
Kalak BPBD Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rokhman mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan upaya dengan memberikan sebuah edukasi pemahaman tentang kebencanaan salah satunya ke sekolah sekolah.
“Sebetulnya tidak hanya saat ini saja edukasi tentang penanganan kebencanaan, namun saat ini kita lakukan agar lebih tahu mengerti di di saat terjadi bencana, apa yang perlu di lakukan,” ucapnya saat di hubungi melalui WhatsAap, rabu 28 Agustud 2024.
Yang tentunya, kata Untung, yang sekarang sedang ramai atau viral di media terkait megathrust yang sudah disampaikan, BPBD lakukan pemahaman pemahaman.
Menurutnya, dengan edukasi ini, diharapkan para guru yang mengikuti edukasi bisa menjadi perpanjangan lidah BPBD Kabupaten Pangandaran,” jadi para Guru nantinya bisa memberikan edukasi minimal siswa siswi didiknya, tentang kebencanaan,” katanya.
Tentu, potensi bencana ini jangan menjadikan sebuah rasa takut tapi harus merubah paradigma dalam menghadapinya.
“Bahwa, kita mengenali sebuah lingkungan sekitar dan tanda-tanda ada bencana, isu tsunami atau potensi megathrust.”
“Artinya, begitu kita mengenal, kita bisa melakukan mitigasi dan bisa meminimalisir risiko bencana yang kita sampaikan,” ungkap untung.
Lanjut ia, berharap perwakilan guru tersebut bisa menjadi duta bencana khususnya di kalangan pendidikan dan juga di kalangan rumah tangga, sanak saudara.
“Minimal bisa menyampaikan informasi yang membuat kita mengenal dengan konteks bencana,” ujarnya.
Selain itu menurut Kabid SD di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, Darso menambahkan, untuk mitigasi kebencanaan ini tidak hanya dilakukan karena ada isu megathrust.
“Sebetulnya, mitigasi ini sudah ada program. Terutama, di sekolah – sekolah yang ada di pinggir pantai. Itu guru-gurunya kita sudah diberikan edukasi penanggulangan bencana terutama berkaitan dengan gempa bumi yang disusul dengan tsunami,” pungkasnya.
(Eris)