Seminar dan Pelatihan Tanggap Bencana Muda Untuk Nusantara di SMKN 1 Ciruas Ajang Pembelajaran Generasi Muda

Berita, Nasional301 Dilihat
banner 468x60

Serang, 86news.co —  Apa jadinya kalau pelajaran hari ini bukan di kelas, melainkan belajar evakuasi korban, menangani ular, dan simulasi darurat bencana? Itulah yang dialami siswa SMKN 1 Ciruas dalam kegiatan Seminar dan Pelatihan Tanggap Bencana Muda Nusantara pada Rabu, 18 Desember 2024.

Acara yang diselenggarakan dari kerjasama Kemenpora RI dan Yayasan Ruhul Fathul Akbar yang melibatkan Resimen Mahasiswa dan Sekolah SMKN 1 Ciruas Serang ini berlangsung sepanjang hari dan dibagi menjadi empat sesi seru yang menggabungkan teori, praktik, dan momen tak terlupakan.

banner 336x280

Acara di Buka Langsung Oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Ciruas dan juga menjadi Keynote Speaker.

Dalam Sambutannya, Kepala Sekolah mengungkapkan sebagai daerah dengan berbagai destinasi wisata alam, Banten harus menjadi Resilience Province. “Resilience Province adalah provinsi yang mempunyai kemampuan mencegah, beradaptasi, meminimalkan dampak yang merugikan, dan cepat memulihkan diri dari bencana secara tepat dan efisien.

”Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara seluruh pihak mulai dari pemerintah, dunia usaha, pakar akademisi, masyarakat, dan media massa. Jawa Barat dengan segala ancaman bencananya membuat kita harus selalu waspada dan siap untuk menghadapi bencana,” katanya.

Sesi pembuka mengangkat tema mengenai nilai-nilai sosial di kalangan pemuda. Narasumber mengajak siswa berdiskusi tentang bagaimana generasi muda bisa memainkan peran besar dalam membantu sesama, baik di masa damai maupun di tengah bencana.

Sesi kedua diisi oleh tim SAR Rescue yang mengajarkan cara-cara evakuasi, teknik menggendong korban dengan aman, dan bagaimana menangani pendarahan.

Tidak ada yang cuma duduk diam di sesi ini. Semua siswa ikut mencoba langsung teknik-teknik yang diajarkan. “Seru banget! Awalnya tegang, tapi ternyata praktiknya bikin ketawa juga,” kata seorang peserta.

Sesi terakhir adalah mengenai animal rescue. Di sesi ini semua peserta antusias karena pemateri langsung membawa ular sebagai contoh hewan yang sering berkonflik dengan manusia. Aula langsung riuh saat ular itu dikeluarkan dari kotaknya, memancing campuran rasa takut, penasaran, dan antusias.

Peserta diajarkan cara mengenali jenis ular berbisa dan tidak berbisa, serta bagaimana menghadapi situasi jika bertemu dengan hewan ini. Namun, tawa pecah ketika salah satu siswa terkena kotoran ular, membuat sesi ini jadi momen yang tak terlupakan.

“Bukan cuma belajar, tapi hari ini benar-benar bikin kita lebih siap kalau ada bencana,” ujar seorang siswa dengan semangat di penghujung latihan.

Acara hari ini menjadi bukti bahwa belajar itu tak selalu membosankan. Dengan pengalaman seru seperti ini, siapa pun pasti tak akan melupakan pelajaran berharga yang didapat.(De)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *