Desa Bojong Perjuangkan Infrastruktur Harapkan Bantuan dari Pemerintah Untuk Atasi Longsor dan Bangun Jembatan Cirompang

banner 468x60

Garut, 86News.co – Pemerintah Desa Bojong, Kecamatan Bungbulang, Kabupaten Garut, terus berupaya menangani persoalan infrastruktur yang kerap terdampak longsor. Dana Desa (DD) tahap pertama tahun 2025 telah cair, dengan alokasi anggaran sebesar Rp 85 juta untuk penanganan longsor di titik Bercek, daerah Cikuda, RT 03 RW 03, Selasa 11 Maret 2025.

Kepala Seksi Kesejahteraan (Kasih Kesra) Desa Bojong, Denny Agus Kartiwa, mengungkapkan bahwa longsor menjadi masalah tahunan yang harus selalu dianggarkan. Tanah di Bercek labil, setiap tahun longsor. Oleh karena itu, kami harus selalu menganggarkan untuk perbaikan.

banner 336x280

“Saya berterima kasih karena rekan-rekan wartawan media itu saudara-saudara saya yang bisa membantu ke Desa Bojong. Sering Silaturahmi datang membantu memberi masukan dan kontrol sosial kepada kami sebagai pemerintahan Desa Bojong,”ujarnya

Selain titik Bercek, DD tahap pertama juga akan digunakan untuk menangani longsor di dekat desa. Pembangunan ini diharapkan dapat memperlancar akses masyarakat. Namun, Denny mengakui bahwa keterbatasan Dana Desa membuat mereka sulit untuk menangani seluruh persoalan infrastruktur, terutama karena regulasi yang mengharuskan pembagian anggaran ke berbagai sektor seperti ketahanan pangan dan stunting.

“Kami berharap ada bantuan dari pusat maupun provinsi untuk mengatasi jalan di Desa Bojong agar tidak rawan longsor. Kalau hanya mengandalkan Dana Desa, kami keberatan,” tambahnya.

Salah satu infrastruktur yang menjadi prioritas masyarakat adalah Jembatan Cirompang, yang berusia 180 tahun dan hingga kini belum mendapatkan perbaikan signifikan. Jembatan ini merupakan akses penting yang menghubungkan Bungbulang ke Pakenjeng, serta berpotensi meningkatkan perekonomian warga jika kondisinya lebih baik.

Pemerintah Desa Bojong telah mengajukan proposal melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) untuk pembangunan berbagai infrastruktur, termasuk jalan protokol sepanjang 17 km dan jembatan yang rusak di daerah Ganea. Musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan telah menempatkan Jembatan Cirompang sebagai prioritas utama.

Danu, Ketua LPM Desa Bojong, turut mengungkapkan keprihatinannya. “Sudah lima kali pergantian kepala desa, batu yang dipakai untuk perbaikan jalan ini lebih dari 2.000 kubik, tapi hasilnya tetap longsor. Kami berharap Gubernur, Bupati, dan Camat bisa turun langsung melihat kondisi di lapangan,” harapnya.

Sementara itu, Haji Asep, perwakilan masyarakat, menyatakan bahwa perbaikan jalan dan jembatan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan warga. “Kalau akses jalan bagus, ekonomi masyarakat akan lebih lancar. Kami sangat menantikan perhatian dari pemerintah,” katanya.

Masyarakat Desa Bojong berharap Gubernur Jawa Barat, Deddy Mulyadi, serta Bupati Garut, Syakur, dapat berkunjung ke lokasi dan memberikan solusi nyata bagi infrastruktur desa yang darurat ini. Mereka juga mengapresiasi peran media dalam menyampaikan aspirasi warga ke pemerintah yang lebih tinggi.

Pemerintah Desa Bojong berkomitmen untuk terus mengawal pembangunan dan berharap adanya bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat agar pembangunan dapat dilakukan secara maksimal dan berkelanjutan.

MUKRIN

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *