JAKARTA, 86NEWS.CO- Banjir bandang dan longsor besar melanda Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh telah menewaskan sedikitnya 174 orang, sementara puluhan warga masih hilang dan ribuan lainnya terpaksa mengungsi. Sejumlah akses jalan, jembatan, dan jaringan komunikasi juga terputus, menghambat proses evakuasi serta distribusi bantuan di berbagai wilayah terdampak.
Wakil Ketua Umum DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Rusdi Ali Hanafia, menyampaikan duka cita mendalam kepada seluruh keluarga korban dan menegaskan bahwa penanganan bencana harus dilakukan secara terkoordinasi lintas sektor.
Ia menekankan bahwa saat bencana terjadi, semua pihak harus mengedepankan kerja bersama, bukan saling menyalahkan.
“Kami menyampaikan belasungkawa yang sangat mendalam. Dalam situasi krisis seperti ini, kehadiran negara dan gotong royong semua elemen menjadi hal paling penting. Ini bukan waktunya saling menyalahkan, tetapi mempercepat penyelamatan dan pemulihan,” kata Rusdi, Sabtu (29/11).
Rusdi mengapresiasi langkah cepat BNPB, TNI-Polri, pemerintah daerah, dan para relawan yang terus bekerja tanpa henti di lapangan.
Ia menilai bencana ini merupakan pengingat keras tentang rusaknya keseimbangan alam akibat degradasi lingkungan, perubahan iklim, serta tata ruang yang tidak berpihak pada keselamatan warga.
“Kita harus mengakui bahwa bencana ini adalah alarm keras untuk memperbaiki hubungan manusia dengan alam. Rehabilitasi lingkungan, reboisasi, hingga penguatan sistem peringatan dini harus menjadi prioritas nasional,” tegasnya.
Lebih jauh, kata Rusdi, KNPI memastikan akan menggerakkan seluruh jaringan pemuda di Indonesia untuk membantu penanganan darurat, mulai dari dukungan logistik hingga pemulihan pascabencana.
“Pemuda tidak boleh menjadi penonton. Solidaritas dan aksi nyata adalah tugas generasi kita,” ujar Rusdi.
Hingga kini, proses pencarian dan penyelamatan masih berlangsung di tiga provinsi terdampak. BNPB dan Tim SAR terus memperbarui data korban serta kondisi lapangan seiring upaya evakuasi yang berjalan. (Haji Merah)











