Cilacap, 86News.co – Seluruh Kelompok Tani Kecamatan Kedungreja Kompak Hadiri Sosialisasi di BPP, Siap Tinggalkan Pupuk Kimia, Minggu [14 Desember 2025] bertempat di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kedungreja menjadi saksi komitmen kolektif petani dalam mengimplementasikan pertanian berkelanjutan.
Melalui inisiatif dari Paguyuban PPTS Kecamatan Kedungreja, sosialisasi intensif mengenai penggunaan Pupuk Organik KOMSAH sukses dihadiri oleh SELURUH KELOMPOK TANI SE-KECAMATAN KEDUNGREJA, menandai gerakan masif menuju pertanian ramah lingkungan.
Kegiatan strategis ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. I Widi Prasetia Widiantmoko dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang memberikan validasi ilmiah terhadap keunggulan pupuk organik.
Validasi Ilmiah dari BRIN Prof. WIDIATMOKO, dalam pemaparannya, menekankan bahwa peralihan ke Pupuk Organik KOMSAH bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan mendesak untuk menjaga ekosistem pangan.
Kesehatan tanah adalah modal utama ketahanan pangan. Pupuk Organik KOMSAH, yang didukung riset, terbukti mampu merestorasi mikrobioma tanah, mengurangi biaya input jangka panjang, dan memastikan produk pertanian yang dihasilkan lebih aman dan berkualitas. Petani Kedungreja telah mengambil keputusan visioner,” jelas Prof. WIDIATMOKO.
Antusiasme Petani dan Komitmen Paguyuban PPTS.
Paguyuban PPTS Kecamatan Kedungreja, selaku penyelenggara, mengungkapkan bahwa tingginya partisipasi petani menunjukkan adanya kesadaran kolektif terhadap dampak negatif pupuk kimia.
“Partisipasi 100% kelompok tani ini adalah sinyal kuat bahwa petani Kedungreja siap bertransformasi. Kami dari Paguyuban PPTS berkomitmen penuh memfasilitasi kebutuhan petani untuk efisiensi biaya dan peningkatan kualitas hasil. Pupuk KOMSAH adalah langkah awal strategis kita,” ujar Sumedi Ketua Paguyuban PPTS.
Sukarno, salah satu perwakilan Kelompok Tani Kedungreja, menyampaikan apresiasinya dan komitmen para petani.
“Kami datang karena kami butuh solusi nyata atas tingginya harga pupuk kimia dan penurunan kesuburan lahan. Mendengar penjelasan langsung dari Profesor BRIN membuat kami semakin yakin untuk segera menerapkan pupuk organik KOMSAH ini pada musim tanam mendatang,” kata Sukarno.
Fokus Pelatihan dan Tindak Lanjut Program.
Pelatihan ini mencakup aspek teknis mendalam, mulai dari perbandingan komposisi hara antara KOMSAH dan pupuk anorganik, hingga teknik aplikasi lapangan yang tepat dosis dan waktu.
Sebagai komitmen keberlanjutan, Paguyuban PPTS Kecamatan Kedungreja akan segera mendistribusikan Pupuk Organik KOMSAH dan melakukan pendampingan teknis secara berkelanjutan di seluruh desa. Langkah ini bertujuan menjadikan Kecamatan Kedungreja sebagai model percontohan pertanian organik terintegrasi.
Tim/red











