GARUT, 86News.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin, membuka kegiatan Forum Smart City yang bertujuan untuk melakukan evaluasi mandiri sekaligus menetapkan Quick Win Smart City untuk tahun 2025. Acara berlangsung di Ballroom Kassiti Fave Hotel, Jalan Raya Cimanuk, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, pada Kamis (22/8/2024).
Sekda Nurdin Yana menegaskan bahwa Forum Smart City merupakan wujud keberpihakan pemerintah daerah kepada masyarakat Garut melalui kemajuan teknologi. Ia berharap agar kebijakan Smart City di Kabupaten Garut dapat diimplementasikan dengan baik, meskipun ada keterbatasan anggaran.
“Dari enam smart itu kan smart government, smart branding, smart environment, dan lainnya. Itu semua sangat penting bagi kita,” ujar Nurdin, seraya menekankan bahwa pemerintah daerah harus tetap berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik kepada masyarakat melalui konsep Smart City.
Ketua Tim Pelaksana Smart City Kabupaten Garut, yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Garut, Didit Fajar Putradi, menjelaskan bahwa forum ini juga digunakan untuk melakukan evaluasi mandiri setelah sebelumnya melalui evaluasi tahap pertama pelaksanaan Smart City di Kabupaten Garut.
Didit mengungkapkan bahwa evaluasi tersebut melibatkan aspek kebijakan, sumber daya manusia (SDM), anggaran, dan program kegiatan yang dijalankan oleh quick win tahun 2024. Selain itu, forum ini juga membahas penetapan quick win untuk tahun 2025, yang bisa berupa penguatan atau perluasan dari pelaksanaan sebelumnya.
“Jadi quick win itu bisa ada yang lanjutan penguatan atau peningkatan dari pelaksanaan quick win di tahun 2024, atau perluasan kegiatan dalam salah satu dimensi,” lanjutnya.
Didit menerangkan, pihaknya akan menghadapi evaluasi kedua pada bulan November nanti, di mana evaluator akan menilai kemajuan dari quick win yang sudah ditetapkan. Hasil evaluasi tahap pertama menunjukkan bahwa pelaksanaan quick win di Garut berjalan baik.
“Sekalipun ada beberapa rekomendasi yang harus menjadi perhatian kita. Antara lain konsistensi kita terhadap pelaksanaan _quick win_ ini, keberlanjutannya, kemudian juga komitmen pemerintah daerah terhadap pelaksanaan quick win ini,” lanjutnya.
Ia berharap, pelaksanaan quick win di Kabupaten Garut bisa mendapatkan penilaian yang lebih baik pada evaluasi tahap kedua, dan benar-benar dinilai sangat baik oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI, dalam pengimplementasian kebijakan smart city di Kabupaten Garut.
Dudit menegaskan, pemerintah daerah harus optimis dalam memujudkan smart city, mengingat zaman sudah semakin maju sehingga perkembangan teknologi dan smart city merupakan suatu hal yang tidak bisa dihindari.
“Supaya kita bisa mewujudkan Garut yang benar-benar smart, benar-benar cerdas tidak hanya slogan yang berbunyi smart city,” ucapnya.
Margiyanto, Sekretaris Tim Pelaksana Smart City Kabupaten Garut sekaligus Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, menambahkan bahwa forum ini juga bertujuan untuk menghimpun berbagai unsur dalam Forum Smart City guna menyampaikan hasil evaluasi Juni lalu dan menetapkan quick win untuk tahun 2025.
“Meskipun harus kita akui bahwa untuk saat ini mungkin kita baru mendapatkan gambaran bahwa proyek perubahan yang dilaksanakan oleh peserta Pendidikan dan Kepemimpinan Nasional ini yang kemungkinan akan dijadikan sebagai quick win Tahun 2025,” ucapnya.
Menurut Margiyanto, evaluasi pelaksanaan Smart City di Kabupaten Garut mengidentifikasi beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan terkait pemenuhan indikator dalam evaluasi tahap kedua. Ia berharap implementasi masterplan Smart City Kabupaten Garut dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.
“Setelah ini kita insya Allah akan melaksanakan desk dengan tim pelaksana smart city, dan nanti kita akan melakukan diskusi terkait dengan pemenuhan indikator dalam rangka persiapan evaluasi tahap kedua, dan sekaligus kita ingin mematangkan konsep berkenaan dengan quickwin tahun 2025,” lanjutnya.
Karena masterplan smart city itu bersifat longterm (jangka panjang), Margiyanto berharap sisi konsistensinya harus benar-benar terjaga dan seluruh pihak mampu memahami manfaat dari masterplan smart city ini, terutama yang ditujukan untuk pendekatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Garut.
Guru Besar Tetap Fakultas Teknologi Informasi Bidang Data Mining Perbanas Institute, yang juga Konsultan Tenaga Ahli, Prof. Harya Damar Widiputra, memuji komitmen dan konsistensi Pemkab Garut dalam melaksanakan Smart City. Ia menyebut bahwa pelaksanaan Smart City di Kabupaten Garut sudah sangat baik dan diharapkan bisa terus dijaga dengan semangat dan komitmen yang tinggi.
“Sekilas mungkin saya melihat bahwa konsistensi pelaksanaan sudah sangat baik, bahkan ada ide-ide baru, inovasi-inovasi baru yang bermunculan sesuai dengan kebutuhan dan tantangan yang ada di Kabupaten Garut,” ucapnya.
Pelaksanaan Smart City di Kabupaten Garut, sebut Harya, dinilai paling baik dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya yang telah ia tinjau.
“Lima proyek perubahan yang dibahas hari ini, seperti Myopia, Pegang Tangan, Smart Girls, Cemerlang Garut, dan Silabu, telah ditetapkan sebagai quick win 2025 karena berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain,” ujar Harya.
Ia berharap, semangat dalam melaksanakan program dan inovasi dalam masterplan Smart City Kabupaten Garut dapat terus dijaga dan ditingkatkan demi mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik.
“Semoga teman-teman di Kabupaten Garut untuk terus istiqomah, terus semangat ya untuk bisa melakukan berbagai usaha menjaga atau melaksanakan program-program dan inovasi yang sudah direncanakan dalam masterplan smart city Kabupaten Garut,” tandasnya.
MUKRIN