Cilacap, 86News.co – Proyek Pertanian RPJIT P3A Rahayu Desa Bantarpanjang Kecamatan Cimanggu Kabupaten Cilacap yang di kerjakan oleh CV Pilar Emas dengan pagu anggaran sebesar Rp 96.226.000 (Sembilan puluh enam juta dua ratus dua puluh enam ribu rupiah) diduga untuk mencari keuntungan yang besar sehingga mengurangi ketebalan pasangan batu yang hanya kisaran 20 cm.
Awak media ini saat datang ke lokasi proyek pada hari Rabu (11-12-2024) melihat dari dekat dan mendokumentasikan proyek yang pasangan batunya diduga tidak sesuai speck khususnya sebelah kiri yaitu yang menyatu dengan jalan rabat beton usaha tani
Modusnya yaitu dengan cara pasangan batunya dipasang tipis hanya sekitar 20 cm tebalnya dengan ketinggian sekitar 80 cm dari bawah sampai atas kemudian setelah diatas ditutup adukan dan dibuat lebar sekitar 30 cm sehingga kalau dilihat sekilas seakan-akan pasangan batu tersebut dari bawah keatas ketebalannya adalah 30 cm padahal sebenarnya hanya yang atasnya saja.
Beberapa pekerja proyek tersebut ditanya oleh wartawan mengatakan bahwa Pelaksana proyek datangnya tidak tentu pak kadang 5 hari baru kesini dan kalau tadi pagi sih ada, ini baru saja pulang pak,”katanya.
Keberadaan pelaksana tentunya sangat penting untuk merencanakan dan mengkoordinasikan aktivitas tim proyek untuk memastikan tujuan proyek tercapai. Menetapkan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan proyek.
Memastikan bahwa proyek berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Memastikan anggaran proyek sesuai dengan alokasi yang telah disetujui.
“Atas adanya informasi kasus proyek tersebut menuai tanggapan dari berbagai kalangan dan berharap PPK dari Dinas Pertanian Kabupaten Cilacap dan tim untuk segera turun tangan mengecek langsung serta mengevaluasi bagi CV penyedia jasa yang melakukan kecurangan untuk dipertimbangkan kembali,”Harapnya.
Dengan adanya dugaan kecurangan pasangan batu yang tipis tersebut jika di kalkulasikan tentunya ada kerugian negara dan disinyalir juga proyek tersebut berakibat tidak tahan lama serta merugikan masyarakat serta tidak sejalan dengan prinsip untuk mendukung program pemerintah dalam Swasembada pangan yang sedang gencar dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. (Red/Tim)