Aceh Selatan, 86News.co – Kalimat aji mumpung ini adalah topik pembicaraan hangat warung kopi masyarakat Aceh Selatan, tentang buruknya pengelolaan keuangan daerah oleh pemerintahan transisi di bawah kendali Pj bupati Aceh Selatan saat ini.
“Indikasi ini dapat di buktikan dengan bertumpuk-tumpuknya tagihan SPM di kantor BPKD Aceh Selatan, baik tagihan SPM GU dari SKPK maupun tagihan SPM dari para kontraktor yang akumulasi tagihan tersebut di duga puluhan milyar sementara dugaan lainnya memperkirakan jumlahnya ratusan milyar,”kata tokoh muda aceh selatan Beni Ahmad, ST.
Menurut Beni Ahmad ST, yang juga seorang pengusaha aceh selatan, Keadaan ini telah melahirkan efek domino yang berdampak keresahan dan kesulitan ekonomi di sebahagian masyarakat Aceh Selatan terutama akibat tidak terbayarkannya tagihan SPM dari pihak rekanan (kontraktor) pada kantor BPKD Aceh Selatan maka upah para pekerja proyek tidak terbayarkan oleh para kontraktor.
Bila upah buruh pekerja tidak terbayarkan oleh kontraktor maka buruh dan keluarganya hidup mereka menjadi terancam karena tidak dapat membayar utang kebutuhan hidup sehari-harinya selama ini.
Kondisi ini telah membuat gerah Firauza Heldin politisi muda ketua komisi I DPRK Aceh Selatan dari partai Demokrat mengusulkan pada pimpinan DPRK Aceh Selatan untuk memanggil Pj bupati Aceh Selatan untuk diminta menjawab persoalan menyangkut tentang pengelolaan keuangan anggaran daerah yang sangat ugal-ugalan
Firauza menyatakan bahwa partai Demokrat adalah partai koalisi pasangan MANIS maka oleh karena itu jangan sampai Pj bupati Aceh Selatan menambah berat beban bupati defenitif terpilih kedepan karena bila utang yang di tinggalkan pemerintah Pj bupati semakin bertumpuk-tumpuk maka akan mengancam visi-misi pemerintah MANIS kedepan
Desakan tegas dan keras dari berbagai lembaga lainnya seperti, GerPALA minta dilakukan Audit Investigasi supaya masalah ini menjadi terang benderang dan malahan sebahagian masyarakat meminta supaya Mapolda dan Kejati Aceh mesti turun tangan langsung menangani penanganan pengelolaan anggaran di Aceh Selatan yang dinilai sangat tidak transparan dan akuntabel
Terkesan Pj bupati Aceh Selatan memakai Aji Mumpung, “Mumpung masih ada kesempatan”, oleh karena itu tidaklah dapat disalahkan bila sebahagian masyarakat Aceh Selatan menilai keadaan pengelolaan keuangan daerah Aceh Selatan ini sangat memalukan. (Rizal)