Pangandaran 86News.co – Dewan Kebudayaan Daerah (DKD) Kabupaten Pangandaran, merespons positif kritik dan masukan yang disampaikan oleh GP Ansor (Amif Miftahudin) di salahsatu Media Online terkait kebijakan budaya di daerah.
Sekertaris DKD Pangandaran, Abah Rangga, menyatakan bahwa kritik tersebut merupakan bentuk kepedulian dan dukungan GP Ansor terhadap kemajuan budaya di Pangandaran.
“Kami bersyukur atas segala kritik dan saran dari rekan-rekan GP Ansor. Ini menunjukkan kepedulian mereka terhadap DKD dan budaya di Pangandaran.
Intinya, kita memiliki tujuan yang sama, yaitu bagaimana Pangandaran bisa lebih maju di semua sektor, termasuk budaya,” ujar Abah Rangga, Minggu 2 Febuari 2025.
Menanggapi pernyataan Gubernur Jawa Barat terpilih terkait kebijakan budaya. DKD Pangandaran menegaskan bahwa pihaknya belum mengambil sikap.
Saat ini, DKD memilih fokus pada penguatan kelembagaan serta pelaksanaan 10 objek pemajuan kebudayaan yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
“Terkait Supernir atau branding budaya, tentu harus melalui kajian mendalam, baik secara akademis, budaya, maupun kajian objektif lainnya.
Kajian ini juga tidak hanya dilakukan oleh DKD, tetapi harus melibatkan semua komponen terkait,” tambahnya.
Abah Rangga juga mengapresiasi perhatian GP Ansor terhadap budaya dan menganggap hal tersebut sebagai dorongan agar DKD semakin optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu dalam membangun Pangandaran ke arah yang lebih baik.
“Kehadiran DKD di Pangandaran harus bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh masyarakat. Mari bersama-sama memajukan budaya dan menjadikan Pangandaran sebagai daerah yang kaya akan nilai-nilai budaya yang kuat,” tutupnya.
(Red)