PANGANDARAN, 86News.co – Pemerintah Daerah Banyumas di harapkan bisa menjadi contoh Pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam langkah-langkah strategis dalam hal pengelolaan sampah terpadu.
Ketua DPRD Kab Pangandaran Asep Noordin mengatakan, bahwa hal ini dengan harapan pengelolaan sampah di Pangandaran dapat lebih efektif dan efisien.
Mnurutnya, Kabupaten Banyumas, dalam pola kinerja pengelolaan sampah sudah tidak menggunakan model damping atau landscape. Penanganan sampah dilakukan melalui pemilahan yang dimulai dari rumah tangga.
“Pemilahan ini kemudian dilanjutkan oleh Kelompok Sosial Masyarakat (KSM) dan sampah yang sudah dipilah dibawa ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPSTPDU),” ucap asep 21 Juni 2024.
Asep mengatakan, Pemerintah Daerah Banyumas telah membangun 29 unit TPSTPDU yang tersebar di wilayah kelurahan, pedesaan, dan perkotaan. Di area perkotaan, setiap kelurahan memiliki satu Tempat Pengolahan Sampah (TPS).
“Sementara di daerah dengan populasi lebih sedikit dan produksi sampah yang tidak begitu banyak, hanya dibangun satu TPSTPDU per kecamatan,’ kata Asep.
Menurut Asep, Kelompok Sosial Masyarakat berperan penting dalam pemilahan sampah. Setelah pemilahan di tingkat rumah tangga, KSM melakukan pemilahan kembali sebelum residunya diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Di TPA, tidak ada lagi kegiatan dumping atau penimbunan sampah karena residu tersebut dipilah kembali oleh dinas terkait,” kata Asep.
Lanjut Asep, di Kabupaten Banyumas tidak hanya fokus pada pemilahan dan pembuangan sampah, tetapi juga memanfaatkan sampah plastik untuk memproduksi paving block. Paving block ini kemudian dibeli oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk berbagai proyek pembangunan.
Selain itu, untuk residu yang tidak dapat dimanfaatkan diolah menjadi bahan bakar alternatif dan dijual kepada pabrik semen di Cilacap. Residu organik dikelola oleh Dinas Pertanian dan didistribusikan kepada masyarakat sebagai pupuk organik.
“Langkah ini tidak hanya membantu mengurangi volume sampah tetapi juga mendukung praktik pertanian berkelanjutan,” pungkasnya.
(Eris)