86NEWS.CO – Sekolah Dasar di Kecamatan Siabu Mandailing Godang Kecamatan Siabu, di Mandailing Godang, terkenal dengan budaya agrarisnya yang kuat. Sebagian besar masyarakatnya bekerja sebagai petani dan pekebun, mengandalkan padi, kopi, karet, dan tanaman hortikultura sebagai sumber penghidupan. Bagi masyarakat setempat, pertanian bukan sekadar pekerjaan, melainkan bagian dari tradisi dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun.
Namun, sayangnya, dunia pendidikan formal di wilayah ini sering kali tidak sepenuhnya selaras dengan kehidupan nyata masyarakat.
Kurikulum sekolah dasar yang berlaku sering bersifat umum dan kurang memberi ruang bagi potensi lokal untuk berkembang. Padahal, dengan mengintegrasikan kearifan lokal pertanian dalam kurikulum, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih relevan dan bermakna.
Salah satu pendekatan yang bisa dilakukan adalah pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Guru bisa memberikan proyek-proyek yang dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa, seperti mengamati proses menanam padi atau mengenal teknik budidaya kopi.
Dengan begitu, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengasah keterampilan praktis yang bermanfaat di masa depan.
Belajar di luar kelas juga bisa menjadi alternatif menarik. Misalnya, dengan melakukan kunjungan edukatif ke sawah, kebun kopi, atau perkebunan karet di sekitar lingkungan mereka. Melalui pengalaman langsung ini, siswa akan lebih memahami betapa pentingnya sektor pertanian sekaligus menghargai kerja keras para petani.
Kegiatan seperti ini juga dapat membangun karakter siswa yang tangguh, mandiri, dan bertanggung jawab.
Melibatkan petani lokal dan tokoh masyarakat sebagai narasumber dalam kegiatan belajar juga bisa menambah nilai pembelajaran. Mereka dapat berbagi pengalaman mengenai praktik pertanian berkelanjutan, menghadapi tantangan perubahan iklim, hingga cara mengelola usaha tani.
Dalam pelajaran matematika, misalnya, siswa bisa belajar menghitung hasil panen atau memahami konsep keuntungan dalam usaha perkebunan. Sementara dalam pelajaran IPA, siswa bisa mempelajari proses fotosintesis langsung dari tanaman yang ada di sekitar mereka.
Dukungan dari pemerintah daerah tentu sangat dibutuhkan untuk mewujudkan konsep ini. Pemerintah dapat menyediakan pelatihan untuk guru, menyusun modul pembelajaran berbasis lokal, hingga membangun sarana belajar yang mendukung.
Kerjasama dengan dinas pertanian juga penting agar materi pembelajaran lebih aplikatif dan sesuai kebutuhan masyarakat lokal.
Dalam momentum Hari Ulang Tahun Kabupaten Mandailing Natal, ini adalah saat yang tepat untuk memulai program integrasi kearifan lokal dalam pendidikan.
Sekolah-sekolah di Kecamatan Siabu dapat menyelenggarakan kegiatan bertema “Belajar dari Alam, Membangun Masa Depan.” Acara ini bisa menjadi ajang bagi siswa, guru, petani, dan masyarakat untuk bersama-sama merajut harmoni antara pendidikan formal dan praktik lokal.
Melalui pendidikan yang berbasis kearifan lokal, siswa tidak hanya mendapat pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan hidup yang berguna. Mereka akan tumbuh menjadi generasi yang siap menghadapi tantangan global namun tetap menjaga dan melestarikan budaya lokal.
Langkah ini merupakan investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat yang mandiri, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi identitas budaya Mandailing Godang yang kaya dan beragam.
Oleh : Ahmad Jarnawi Lubis.